Pages

Rabu, 12 Oktober 2011

SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS




1. Pelayanan Visum
2. Pemeliharaan Alat –Alat Keprerawatan Dan Kedokteran
3. Diare Akut
4. Penatalaksaan Perawatan Luka Kecelakaan
5. Penanganan Kasus GE
6. Pengadaan Obat, Bahan Dan Alkes
7. Pemeliharaan Alat –Alat Keperawatan Dan Kedokteran
8. Penanganan Shock Anaphylaktik
9. Penangganan Astma Bronchiale
10. Penangganan Gastritis Akut
11. Triase
12. Menerima Pasien Baru
13. Pengadaan Stok Status Ugd
14. Pengadaan Stok Semua Form Ugd
15. Pengendalian Rekam Medis Pasien Ugd
16. Pengadaan Stok Atk Ugd
17. Demam Tifoid
18. Listrik Padam
19. Penanganan Demam
20. Nebulaizer Oksigenasi
21. Nebulaizer
22. Orientasi Petugas Baru
23. Pemantauan / Observasi Penderita Gawat
24. Pemberian Nomor Regester Ugd
25. Pengobatan Luka Bakar Grade I
26. Pengobatan Luka Tusuk Paku
27. Injeksi Intra Muskular
28. Melakukan Suntikan Subcutan
29. Melakukan Suntikan Intravena
30. Melakukan Suntikan Intracutan
31. Penghisap Lendir Pasien Dewasa
32. Memberikan Oksigen Pada Bayi
33. Memasang Kateter
34. Memasang NGT (Naso Gastril Tube) Atau Penduga Lambung
35. Memasang Infus
36. Pengambilan Dan Penyediaan Spesimen Untuk Dikirim Ke Laboratorium Bagi Pasien UGD
37. Pemeriksaan Fisik
38. Pengukuran Tekanan Darah
39. Penatalaksanaan Luka Robek
40. Penghitungan Jumlah Nadi Dan Pernafasan
41. Pemberian Penyuluhan Secara Individu / Keluarga
42. Pemberian Obat Per Oral
43. Pemberian Obat Per Injeksi
44. Penggunaan Alat Ekg
45. Penangnanan Asma
46. Penggunaan Ambulan Rujukan
47. Penggunaan Ambulan Jenazah
48. Penanganan Tubercolusis
49. Penatalaksanaan Heacting
50. Penatalaksanaan Incise Abses
51. Penalaksanaan Kecelakaan
52. Alur UGD
53. Alur Cidera Kepala
54. Penalaksanaan Corpus Alienum
55. Pengelolaan Sampah Keperawatan
56. Penyedian Air Bersih Puskesmas
57. Pengelolaan Kewaspadaan Universal (UP)
58. Pengelolaan Alkes Setelah Penanganan Jenazah HIV-Aids
59. Penatalaksanaan Jenazah HIV-Aids

Posyandu




A. Pengertian Posyandu
Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.

B. Bentuk kegiatan Posyandu
Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu), antara lain:
1) Kesehatan Ibu dan Anak
a) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah
b) Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral
c) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya
d) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.
2) Keluarga Berencana
a) Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
b) Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3) Immunisasi
Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi.
4) Peningkatan gizi
a) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
b) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui
c) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun
5) Penanggulangan Diare

Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:
1) Kesehatan Ibu dan Anak
2) Keluarga Berencana
3) Immunisasi
4) Peningkatan gizi
5) Penanggulangan Diare
6) Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman
7) Penyediaan Obat essensial.

C. Pembentukan Posyandu
Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
1) Pos penimbangan balita
2) Pos immunisasi
3) Pos keluarga berencana desa
4) Pos kesehatan
5) Pos lainnya yang dibentuk baru.

D. Alasan Pendirian Posyandu
Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
2) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998).

E. Penyelenggara Posyandu
1) Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas
2) Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).

F. Lokasi / Letak Posyandu
Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi:
1) Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
2) Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3) Dapat merupakan lokal tersendiri
4) Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.

G. Pelayanan Kesehatan Di Posyandu
Adapun pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi:
1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a) Penimbangan bulanan
b) Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang
c) Immunisasi bayi 3-14 bulan
d) Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare
e) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
a) Pemeriksaan kesehatan umum
b) Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan tablet besi
d) Immunisasi TT untuk ibu hamil
e) Penyuluhan kesehatan dan KB
f) Pemberian alat kontrasespsi KB
g) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
h) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
i) Pertolongan pertama pada kecelakaan (Effendi, 1998).

Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu selalu didampingi oleh tim dari Puskesmas, seperti pada pelaksanaan pada meja IV, apabila kader menemui masalah kesehatan, kader harus berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut dapat berupa:
a) Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut.
b) Balita yang berat badanya di bawah garis merah.
c) Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit telinga.
d) Balita yang mencret.
e) Anak yang menderita buta senja atau mata keruh.
f) Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau perkembangan terlambat.
g) Ibu yang pucat, sesak nafas, bengkak kaki terutama ibu hamil.
h) Ibu hamil yang menderita perdarahan, pusing kepala yang terus menerus (Depkes RI-Unicef, 2000).

Bentuk kegiatan lain yang masih dilokasi Posyandu berupa;
1) Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai terbentuknya balok SKDN.
2) Membahas bersama - sama kegiatan lain atas saran petugas.
3) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti penyuluhan.
Sedangkan bentuk kegiatan yang dilakukan diluar posyandu berupa:
1) Melaksanakan kunjungan rumah.
2) Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan UPGK.
3) Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga.
4) Membantu petugas dalam pendaftaran, penyuluhan, dan peragaan ketrampilan (Depkes RI-Unicef, 2000).

Apabila kader menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugasnya dalam posyandu, maka mereka dapat menghubungi orang-orang berikut sebagai upaya untuk mencari jalan keluar:
a) Bidan desa.
b) Kepala Desa.
c) Tokoh masyarakat / tokoh agama.
d) Petugas LKMD, RT, RW.
e) Tim Penggerak PKK.
f) Petugas PLKB.
g) Petugas pertanian ( PPL ).
h) Tutor dari P dan K.

H. Dukungan Dari Puskesmas/ Petugas Kesehatan
Memberikan pelatihan kepada kader yang terdiri dari:
1) Aspek komunikasi.
2) Tehnik berpidato.
3) Kepemimpinan yang mendukung Posyandu.
4) Proses pengembangan.
5) Tehnik pergerakan peranserta masyarakat.
6) Memberikan pembinaan pada kader setelah kegiatan Posyandu berupa:
a) Cara melakukan pendataan / pencatatan.
b) Cara meningkatkan kemampuan kader dalam menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat.
7) Memotivasi untuk meningkatkan keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu.

I. Dukungan dari Masyarakat / LKMD
LKMD mempunyai peranan besar dalam upaya peningkatan tarap kesehatan masyarakat di desa / kelurahan. Dalam hal ini termasuk upaya penurunan angka kematian bayi, anak balita, ibu hamil dan angka kelahiran, khususnya yang diupayakan melalui posyandu dengan kegiatanya.
Perananan LKMD dalam pembentukan Posyandu;
1) Mengusulkan, mendorong dan membantu kepala desa / kelurahan untuk membentuk posyandu di wilayahnya.
2) Memberi tahu masyarakat tentang pentingnya posyandu serta cara pembentukannya.
3) Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data dan musyawarah masyarakat dalam rangka membentuk Posyandu, penentuan lokasi, jadwal, pemilihan kader dan lain-lainnya.

Peranan LKMD dalam pelaksanaan Posyandu:
1. Mengingatkan mendorong dan memberi semangat agar kader selalu melaksanakan tugasnya di Posyandu dengan baik.
2. Mengingatkan ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan anak balita serta ibu usia subur agar datang ke Posyandu sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Peranan LKMD dalam pembinaan Posyandu.
1. Mengamati apakah penyelenggaraan Posyandu telah dilakukan secara teratur setiap bulan, sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Mengamati apakah Posyandu telah melaksanakan pelayanan secara lengkap (KIA, KB, Gizi, Immunisasi dan penanggulangan diare).
3. Memberikan saran-saran kepada kepala desa / kelurahan dan kader agar Posyandu dapat berfungsi secara optimal ( agar buka teratur sesuai jadwal, melakukan pelayanan secara lengkap dan dikunjungi ibu hamil, ibu dan anak balita serta ibu usia subur).
4. Bila dipandang perlu, membantu mencarikan jalan agar Posyandu dapat melakukan pemberian makanan tambahan kepada bayi dan anak balita secara swadaya.
5. Mengingatkan kader untuk melakukan penyuluhan di rumah-rumah ibu (kunjungan rumah) dengan bahan penyuluhan yang tersedia.
6. Mencarikan jalan dan memberi saran-saran agar kader dapat bertahan melaksanakan tugas dan perannya (tidak drop out). Misalnya dengan pemberian penghargaan, mengupayakan alat tulis atau bantuan lainya.
7. Membahas bersama kepala desa / kelurahan dan tim pembina LKMD Kecamatan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi Posyandu.
8. Agar pembinaan Posyandu dan pembinaan kader dilakukan oleh LKMD ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka cara dan pesan-pesan penyuluhan yang berkaitan dengan promosi Posyandu juga perlu dipahami oleh LKMD.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Profil Negara


Puskesmas Negara merupakan salah satu dari 20 Puskesmas yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terletak di wilayah Kecamatan Daha Utara tepatnya di Desa Tambak Bitin Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.Kal- Sel .Adapun Ruang lingkup kerja dari Puskesmas Negara sendiri terdiri dari 12 desa cakupan yang terdiri dari desa
  1. Pandak Daun
  2. Paramaian
  3. Pakan Dalam
  4. Tambak Bitin
  5. Panggandingan
  6. Pakapuran Kacil
  7. Baruh Kembang
  8. Mandala Murung Mesjid
  9. Sungai Mandala
  10. Sungai Garuda
  11. Balah paikat
  12. Murung Raya
 Pada umumnya orang-orang atau warga masyarakat Negara sendiri sering menyebut Puskesmas Negara dengan Rumah Sakit, hal itu disebabkan karena Jumlah pasien rawat inab yang selalu banyak dibandingkan dengan jumlah pasien rawat inab Puskesmas lain yang lebih sedikit, terlebih kalau terjadinya wabah seperti Diare, Thypoid dan Demam Berdarah Hal itu juga disebabkan karena jarak Puskesmas Negara yang berjauhan dengan Rumah Sakit Pemerintah Haji Hasan Baseri Kandangan, yang membuat Puskesmas Negara menjadi rujukan awal bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan khusunya Opname.

Adapun dalam usaha pemberian pelayanan terhadap masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Negara, Puskesmas Negara telah dilengkapi pula dengan Puskesmas Rawat Inap dengan 10 tempat tidur, dan personal tenaga (PNS, PTT dan Non PNS) tahun 2010 sebagai berikut :
Dokter
Staf Kasir
Loket
Sarjana Perawat
Akademi Perawat
SPK
Bidan
Perawat gigi
Sanitarian
Promosi Kesehatan
Apoteker
Asisten Apoteker
Gizi
Sopir
Analis kesehatan
: 3 orang
: 2 orang
: 3 orang
: 3 orang
: 44 orang
: 3 orang
: 14 orang (PKM Induk dan Desa)
; 3 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 3 orang
: 2 orang
: 3 orang
: 2 orang
: 1 orang
Jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia adalah :
Puskesmas Induk
Puskesmas Perawatan
Pustu
Puskesmas Keliling
: 1 buah
: 1 buah (10 Tempat Tidur)
: 3 buah
: 2 buah
Sedangkan sarana pelayanan yang bersumber dari  masyarakat antara lain
Posyandu
Desa Siaga
: 21 buah
:  5 desa 

Luas wilayah kerja Puskesmas Negara sendiri yaitu 363 Ha yang terdiri dari sebagian besar daerah rawa basah dan hutan. Wilayah Puskesmas Negara memiliki iklim tropis basah, yaitu setiap tahunnya mengalami musim penghujan dan musim kemarau. Pada musim penghujan dengan curah hujan yang besar sehingga air sungai cukup tinggi sampai menggenangi sebagian jalan-jalan.
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
    • Sebelah Utara                                      Kecamatan Babirik Kabupaten HSU
    • Sebelah Selatan                                   Kecamatan Daha Selatan
    • Sebelah Timur                                     Kecamatan Labuan Amas Kab HST
    • Sebelah Barat                                      Kecamatan Danau Panggang Kab HSU
Demografi dari 12 desa yang ada, Puskesmas Negara memiliki sarana pendidikan sebagai berikut :
  • Taman Kanak-kanak                               14 buah
  • Sekolah Dasar/MIN                                16 buah
  • Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama           3  buah
  • Sekolah Lanjutan Tingkat Atas                 2  buah
Data kepedudukan pada wilayah kerja Puskesmas Negara
  • Jumlah Penduduk 18.821 jiwa